- Back to Home »
- tokoh islam »
- Ibnu Ismail Al Jazari - Penemu Konsep Robotika Modern
Posted by : Nur Rokhman
Rabu, 31 Juli 2013
Al Jazari mengembangkan prinsip
hidrolik untuk menggerakkan mesin yang kemudian hari dikenal sebagai mesin
robot.
”Tak mungkin mengabaikan hasil
karya Al-Jazari yang begitu penting. Dalam bukunya, ia begitu detail memaparkan
instruksi untuk mendesain, merakit, dan membuat sebuah mesin” (Donald Hill).
Kalimat di atas merupakan
komentar Donald Hill, seorang ahli teknik asal Inggris yang tertarik dengan
sejarah teknologi, atas buku karya ahli teknik Muslim yang ternama, Al-Jazari.
Al Jazari merupakan seorang tokoh besar di bidang mekanik dan industri. Lahir
dai Al Jazira, yang terletak diantara sisi utara Irak dan timur laut Syiria,
tepatnya antara Sungai tigris dan Efrat.Al-Jazari merupakan ahli teknik yang
luar biasa pada masanya. Nama lengkapnya adalah Badi Al-Zaman Abullezz Ibn
Alrazz Al-Jazari. Dia tinggal di Diyar Bakir, Turki, selama abad kedua belas.
Ibnu Ismail Ibnu Al-Razzaz al-Jazari mendapat julukan sebagai Bapak Modern
Engineering berkat temuan-temuannya yang banyak mempengaruhi rancangan
mesin-mesin modern saat ini, diantaranya combustion engine, crankshaft, suction
pump, programmable automation, dan banyak lagi.
Ia dipanggil Al-Jazari karena
lahir di Al-Jazira, sebuah wilayah yang terletak di antara Tigris dan Efrat,
Irak. Seperti ayahnya ia mengabdi pada raja-raja Urtuq atau Artuqid di Diyar
Bakir dari 1174 sampai 1200 sebagai ahli teknik.
Donald Routledge dalam bukunya
Studies in Medieval Islamic Technology, mengatakan bahwa hingga zaman modern
ini, tidak satupun dari suatu kebudayaan yang dapat menandingi lengkapnya
instruksi untuk merancang, memproduksi dan menyusun berbagai mesin sebagaimana
yang disusun oleh Al-Jazari. Pada 1206 ia merampungkan sebuah karya dalam
bentuk buku yang berkaitan dengan dunia teknik.Beliau mendokumentasikan lebih
dari 50 karya temuannya, lengkap dengan rincian gambar-gambarnya dalam buku,
“al-Jami Bain al-Ilm Wal ‘Aml al-Nafi Fi Sinat ‘at al-Hiyal” (The Book of
Knowledge of Ingenious Mechanical Devices). Bukunya ini berisi tentang teori
dan praktik mekanik. Karyanya ini sangat berbeda dengan karya ilmuwan lainnya,
karena dengan piawainya Al-Jazari membeberkan secara detail hal yang terkait
dengan mekanika. Dan merupakan kontribusi yang sangat berharga dalam sejarah
teknik.
Keunggulan buku tersebut
mengundang decak kagum dari ahli teknik asal Inggris, Donald Hill (1974).
Donald berkomentar bahwa dalam sejarah, begitu pentingnya karya Al-Jazari
tersebut. Pasalnya, kata dia, dalam buku Al-Jazari, terdapat instruksi untuk
merancang, merakit, dan membuat mesin.
Di tahun yang sama juga 1206,
al-Jazari membuat jam gajah yang bekerja dengan tenaga air dan berat benda
untuk menggerakkan secara otomatis sistem mekanis, yang dalam interval tertentu
akan memberikan suara simbal dan burung berkicau. Prinsip humanoid automation
inilah yang mengilhami pengembangan robot masa sekarang. Kini replika jam gajah
tersebut disusun kembali oleh London Science Museum, sebagai bentuk penghargaan
atas karya besarnya.
Pada acara World of Islam
Festival yang diselenggarakan di Inggris pada 1976, banyak orang yang berdecak
kagum dengan hasil karya Al-Jazari. Pasalnya, Science Museum merekonstruksi
kerja gemilang Al-Jazari, yaitu jam air.
jam air al Jazari |
Ketertarikan Donald Hill terhadap
karya Al-Jazari membuatnya terdorong untuk menerjemahkan karya Al-Jazari pada
1974, atau enam abad dan enam puluh delapan tahun setelah pengarangnya
menyelesaikan karyanya.
Tulisan Al-Jazari juga dianggap
unik karena memberikan gambaran yang begitu detail dan jelas. Sebab ahli teknik
lainnya lebih banyak mengetahui teori saja atau mereka menyembunyikan
pengetahuannya dari orang lain. Bahkan ia pun menggambarkan metode rekonstruksi
peralatan yang ia temukan.
Karyanya juga dianggap sebagai
sebuah manuskrip terkenal di dunia, yang dianggap sebagai teks penting untuk
mempelajari sejarah teknologi. Isinya diilustrasikan dengan miniatur yang
menakjubkan. Hasil kerjanya ini kerap menarik perhatian bahkan dari dunia
Barat.
Dengan karya gemilangnya, ilmuwan
dan ahli teknik Muslim ini telah membawa masyarakat Islam pada abad ke-12 pada
kejayaan. Ia hidup dan bekerja di Mesopotamia selama 25 tahun. Ia mengabdi di
istana Artuqid, kala itu di bawah naungan Sultan Nasir al-Din Mahmoud.
Al-Jazari memberikan kontribusi
yang pentng bagi dunia ilmu pengetahuan dan masyarakat. Mesin pemompa air yang
dipaparkan dalam bukunya, menjadi salah satu karya yang inspiratif. Terutama
bagi sarjana teknik dari belahan negari Barat.
Jika menilik sejarah, pasokan air
untuk minum, keperluan rumah tangga, irigasi dan kepentingan industri merupakan
hal vital di negara-negara Muslim. Namun demikian, yang sering menjadi masalah
adalah terkait dengan alat yang efektif untuk memompa air dari sumber airnya. Masyarakat zaman dulu memang
telah memanfaatkan sejumlah peralatan untuk mendapatkan air. Yaitu, Shaduf
maupun Saqiya. Shaduf dikenal pada masa kuno, baik di Mesir maupun Assyria. Alat
ini terdiri dari balok panjang yang ditopang di antara dua pilar dengan balok
kayu horizontal.
Sementara Saqiya merupakan mesin
bertenaga hewan. Mekanisme sentralnya terdiri dari dua gigi. Tenaga binatang
yang digunakan adalah keledai maupun unta dan Saqiya terkenal pada zaman Roma.
Para ilmuwan Muslim melakukan
eksplorasi peralatan tersebut untuk mendapatkan hasil yang lebih memuaskan.
Al-Jazari merintis jalan ke sana dengan menguraikan mesin yang mampu
menghasilkan air dalam jumlah lebih banyak dibandingkan dengan mesin yang
pernah ada sebelumnya.
Al-Jazari, kala itu, memikul
tanggung jawab untuk merancang lima mesin pada abad ketiga belas. Dua mesin
pertamanya merupakan modifikasi terhadap Shaduf, mesin ketiganya adalah
pengembangan dari Saqiya di mana tenaga air menggantikan tenaga binatang.
Satu mesin yang sejenis dengan
Saqiya diletakkan di Sungai Yazid di Damaskus dan diperkirakan mampu memasok
kebutuhan air di rumah sakit yang berada di dekat sungai tersebut.
Mesin keempat adalah mesin yang
menggunakan balok dan tenaga binatang. Balok digerakkan secara naik turun oleh
sebuah mekanisme yang melibatkan gigi gerigi dan sebuah engkol. Mesin itu diketahui merupakan
mesin pertama kalinya yang menggunakan engkol sebagai bagian dari sebuah mesin.
Di Eropa hal ini baru terjadi pada abad 15. Dan hal itu dianggap sebagai
pencapaian yang luar biasa. Pasalnya, engkol mesin merupakan
peralatan mekanis yang penting setelah roda. Ia menghasilkan gerakan berputar
yang terus menerus. Pada masa sebelumnya memang telah ditemukan engkol mesin,
namun digerakkan dengan tangan. Tetapi, engkol yang terhubung dengan sistem rod
di sebuah mesin yang berputar ceritanya lain.
Penemuan engkol mesin sejenis itu
oleh sejarawan teknologi dianggap sebagai peralatan mekanik yang paling penting
bagi orang-orang Eropa yang hidup pada awal abad kelima belas. Bertrand Gille
menyatakan bahwa sistem tersebut sebelumnya tak diketahui dan sangat terbatas
penggunaannya.
Pada 1206 engkol mesin yang
terhubung dengan sistem rod sepenuhnya dikembangkan pada mesin pemompa air yang
dibuat Al-jazari. Ini dilakukan tiga abad sebelum Francesco di Giorgio Martini
melakukannya.
Sedangkan mesin kelima, adalah
mesin pompa yang digerakkan oleh air yang merupakan peralatan yang
memperlihatkan kemajuan lebih radikal. Gerakan roda air yang ada dalam mesin
itu menggerakan piston yang saling berhubungan.
Kemudian, silinder piston
tersebut terhubung dengan pipa penyedot. Dan pipa penyedot selanjutnya menyedot
air dari sumber air dan membagikannya ke sistem pasokan air. Pompa ini
merupakan contoh awal dari double-acting principle. Taqi al-Din kemudian
menjabarkannya kembali mesin kelima dalam bukunya pada abad keenam belas.
Artikel tentang penemu konsep robot yang anda tulis sangat menarik dan bagus.
BalasHapusKita juga punya artikel mengenai 'Robot', silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
http://robotika.blog.gunadarma.ac.id//
terima kasih
semoga bermanfaat