Tampilkan postingan dengan label islam. Tampilkan semua postingan
Keutamaan Bulan Muharram dan Puasa Muharram
Bulan Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Hijriyah. Bulan ini disebut oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai Syahrullah (Bulan Allah). Tentunya, bulan ini memilki keutamaan yang sangat besar.
Di zaman dahulu sebelum datangnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bulan ini bukanlah dinamakan bulan Al-Muharram, tetapi dinamakan bulan Shafar Al-Awwal, sedangkan bulan Shafar dinamakan Shafar Ats-Tsani. Setelah datangnya Islam kemudian Bulan ini dinamakan Al-Muharram.
Keutamaan Berpuasa di Bulan Muharram
Mengenal Huruf Pegon Jawa
Huruf pegon adalah huruf dengan menggunakan aksara arab atau lebih tepatnya huruf yang dimodifikasi dengan ejaan Indonesia (jawi). Huruf pegon muncul sekitar tahun 1200 M / 1300 M bersamaan dengan masuknya ajaran Islam di Indonesia. Membedakan huruf Arab pegon dengan huruf Arab asli bisa dikatakan sangat mudah.
Penulisan Arab pegon menggunakan semua aksara Arab Hijaiyah, dilengkapi dengan konsonan abjad Indonesia yang ditulis dengan aksara Arab yang telah dimodifikasi. Dan menurut catatan lain, huruf pegon muncul sekitar tahun 1400 M yang digagas oleh RM. Rahmat atau lebih dikenal dengan sebutan Sunan Ampel di Pesantren Ampel Dentha Surabaya.
Al-Jahiz, Bapak Biologi Muslim
Al-Jāḥiẓ (781 –
Desember 868/Januari 869) adalah seorang cendekiawan Afrika-Arab yang berasal
dari Afrika Timur[4][5] Ia merupakan sastrawan Arab dan memiliki karya-karya
dalam bidang literatur Arab, biologi, zoologi, sejarah, filsafat, psikologi,
Teologi Mu'taziliyah, dan polemik-polemik politik religi.
Pada abad ke-9,
jauh sebelum buku fenomenal Charles Darwin berjudul The Origin of Species, yang
mendeskripsikan tentang teori evolusi dan seleksi alam yang membuat geger dunia,
terbitlah sebuah buku berjudul Kitab Al-Hayawan, berarti Buku Tentang
Binatang. Buku tersebut ditulis oleh Abu ‘Uthman ‘Amr Ibn Bahr Al Qinanih Al
Fuqaymih Al Basrih, seorang ahli biologi yang lahir di Basra, Iraq sekitar
tahun 776. Namun beliau lebih dikenal dengan nama julukannya, Al-Jahiz,
yang berarti goggle-eyed (mata bundar seperti ikan).
Selama hidupnya,
Al-Jahiz menulis sekitar 200 buah buku, sayangnya hanya 30-an saja yang masih
ada. Kecerdasannya membuatnya mampu menulis buku mengenai berbagai bidang.
Mulai dari zoology, tata bahasa Arab, puisi, dan asal-usul kata (lexicography).